Che Guevara, seorang
aktivis revolusioner yang terlahir setelah kemenangan revolusi Cuba tahun
1959. revolusi Cuba
merupakan hasil sempurna dari kontradiksi kekuatan prodemokrasi dengan rezim
kapitalistik - militeristik dalam hal ini rezim Batista, yang dimenangkan oleh
kekuatan progressif massa
rakyat tertindas. Che Guevara bukanlah sosok yang mesti didewakan apalagi
dijadikan mahaguru yang nggak mungkin salah, karena kemenangan revolusi kuba
bukan hasil sendiri seorang hero tetapi hasil kerja bersama massa, dimana ada fidel castro, dan beberapa
tokoh lainnya yang punya tidak sedikit peran dalam meracik revolusi kuba.
Terlahir sebagai seorang lelaki ganteng Che Guevara menghabiskan sebahagian
masa mudanya nggak jauh beda dengan anak muda sekarang bahkan dengan beberapa kelebihan,
ceh Guevara dengan modal gantengnya
menjadi cowok rebutan cewek-cewek dikampungnya saat itu. Sebagai anak muda
waktunya pun banyak dihabiskan di bar bersama dengan kawan vodka, dan cimenk
yang selalu mendampingi, jauh …jauh sebelum dia berpikir tentang revolusi,
apalagi membebaskan rakyat tertindas seperti yang selalu menjadi ucapannya yang
terkenal. Che Guvara sosok yang emosional yang keras membuat dia sering berkelahi
dengan cowok lain seusianya.
Namum kehidupan ala anak muda ini akan segera
berakhir takkala Ernesto, nama panggilannya- menginjakkan kakinya di dunia
kampus( ini hampir sama kasusnya dengan sebahagian besar aktivis revolusioner
di Indonesia).
Dengan diterima di Fak. Kedokteran ia mulai bersentuhan dengan dunai luas
apalagi jiwa dasarNya yang memang terbilang sejak kecil Ernesto adalah seorang
yang sangat humanis.keterlibatannya dalam memberi pertolongan kepada orang yang
menjadi korban peperangan mempertemukan dia dengan sekelompok gerilyawan yang
dipinpin oleh Fidel castro, orang yang menjadi kawannya kelak. Persentuhan
dengan marxisme diawali dengan pertemuan dengan kelompok bersenjata pertama kalinya
membuat dia banyak berbicara tentang gerakan Marxist”gerilya/perlawanan
bersenjata.
Inilah yang menjadi titik berangkat tentang
tulisan ini untuk menjadi bahan analisa terhadap kondisi harti-hari ini, dimana
che Guevara telah menjadi I c o n anak muda jaman sekarang. Lihat
saja sekarang tampaknya nggak akan seru kalau kita nggak punya kaos dengan
gambar ganteng Che Guevara plus dengan chimenk atau cerutu kuba-Nya. Banyak
orang yang suka Che Guevara, anak muda, cewek-cewek pun tak ketinggalan apalagi
setelah diluncurkannya film CINTAKU DIKAMPUS BIRU, dengan latar seorang
aktivis(diperankan oleh Indra L Brugmann) yang semua kostumnya ada gambar che.
Itu saja belum cukup gempuran industri musik pun mengeksploitasi Che lihat aja Rage
Against The Machine setidaknya begitulah pandangan aktivis terhadap kelompok
musik ini. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah semua orang tersebut sudah
tahu tentang che Guevara? Sadarkah Indra L Brugman bahwa Che Guevara seorang
c o m u
n i s t u l e n, sadarkah semua
orang yang suka gambar Che akan perjuangan kemanusiaan yang diusung oleh Che?
Bukankah cinta buta akan gambar Che Guevara hanya akan menyenangkan perusahaan-
perusahaan konveksi, tempat sablon, yang omzet-nya terus melonjat karena
lakunya pakaian-pakaian mereka dipasaran. APAKAH YANG KITA SUKA DARI CHE
GUEVARA HANYA FOTONYA YANG HISAP CIMENK?
Eko Prasetyo, penulis buku Islam kiri pun pernah mengatakan
keheranannya akan munculnya aktivis –aktivis muda yang dengan bangga berkostum
gambar CHE GUEVARA, KARL MARX, TAN MALAKA, LENIN, MAO TZE TUNG, P A L U A R I T1, bahasanya materialisme dialektika histori, anti
kapitalisme, penghancuran system, revolusi sosialis T A P I asyik mengkomsumsi Coca-Cola,
Fanta, Sprite yang notabene produksi kaum kapitalis, tidak mau makan kalau
bukan di Mc.Donald, KFC,dsb. Sebuah gambaran perlawanan kaum muda yang militant
namum dimabukkan oleh budaya kapitalisme. Setidaknya apa yang dikatakan eko
prasetyo ini ada benarnya juga kalau dikembalikan dengan khittah dasar Ajaran
Marxisme. BRAVO… EKO PRASETYO!
Banyak yang suka Che tapi nggak suka dengan
perjuangannya, nggak suka ideologinya, tidak suka akan cita-citanya, padahal
sosok ganteng Che nggak bisa dipisahkan dengan isi kepalanya. Mereka nggak
pernah mau berdiskusi tentang tentang taktik revolusi Che Guvara, atau
berdiskusi tentang model ekonomi che Guevara yang terkenal itu sehingga membuat
kuba manpu bertahan dari kolaps saat awal revolusinya. Kalau kita udah mulai
berdiskusi tentang revolusi maka segera saja anak muda itu angkat kaki dengan
lirih dengan kata-kata “udeh kuno”, ketinggalan jaman2,
dan sebagainya. Capitalisme sekarang sudah semakin canggih, makanya bentuk
penindasannya pun sudah semakin halus, kalau bahasanya Giddens, kapitalisme itu
bisa diajak manusiawi loh. Makanya jangan ditakut-takuti dengan revolusi, aksi massa, pemogokan, dsb.
Takheran karena canggihnya kapitalisme manpu memperdaya kepala orang tanpa
disadari; hegemoni kata gramsci, membuat produk-produk capital yang bisa
digandrungi oleh orang-orang yang menentangnya. ( ini kenyataan men !)3
Belajar tentang che Guevara akan memperkaya
khazanah tentang gerakan marxisme, tentang revolusi Focolian yang terkenal itu,
atau tentang system ekonomi yang menjadi dasar-dasar system ekonomi Negara
sosialis. Diskusi tentang che Guevara dan sikap revolusionernya memang cukup
menarik, yang ekstrim adalah wataknya yang keras sehingga pernah ketika didalam
gerilya dihutan ia membunuh seorang kawannya dengan tembakan pistol dikepala
karena dianggap mata-mata batista.
Dalam perjalanan intelektual Marxist modern
banyak yang menilai bahwa perjuangan
bersenjata-gerilya dihutan-hutan seperti yang dipraktekkan che Guevara,
bukanlah tradisi kaum Marxist, melainkan metode terorisme bersenjata. Mereka
menaruh gambaran menuju revolusi berdasarkan gerakan politik massa luas klas pekerja menegakkan
kekuasaannya seperti yang terjadi di Rusia, Perancis 1968, atau Salvador
Allende di Chile.